Tapian Dolok-SK : Merebaknya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), ternyata tidak hanya menimbulkan keresahan masyarakat semata. Tetapi juga menimbulkan silang pendapat yang cenderung saling menyalahkan. Siapapun tidak ingin keluarganya terkena penyakit DBD tersebut, " Demikian dikatakan Drg. Hargo Basuki, Kepala Puskesmas Tapian Dolok, kepada SK, Kamis (6/12) di Simalungun.
"Tidak perlu saling menyalahkan, penyakit ini disebabkan virus yang hingga kini belum ada obatnya. Yang perlu kita lakukan adalah upaya pencegahan dan penanggulangan bagi mereka yang telah terserang penyakit DBD ini, " Jelas Basuki. Lebih lanjut Basuki menambahkan, yang penting dikembangkan saat ini adalah rasa tanggung jawab kita bersama atas kondisi lingkungan dimana pun berada. Perlu diketahui, katanya bahwa virus ini tersebar luas melalui gigitan nyamuk Aedes Agepty. Uniknya nyamuk itu tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan musim panas dan penghujan. Daya tahan nyamuk ini terhadap suhu udara panas cukup baik sehingga mampu menanti saat yang tepat untuk menetas. Siapa sangka kalau ternyata telurnya telah menebar di tempat-tempat yang kering. Dan pada saat hujan maka dengan sendirinya telur nyamuk akan menetas. Jadi bukan menunggu hujan baru nyamuk tersebut bertelur. Untuk itu sudah saatnya kita bersama-sama bersikap waspada terhadap lingkungan kita, katanya. Tindakan preventif dengan segera menganulir barang bekas yang berserakan di sekitar lingkungan, menutup potensi mudahnya nyamuk tersebut berkembang. Memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang telah terserang penyakit ini, dengan segera memberikan kemudahan bagi penderita. Hal yang perlu diingat adalah mewaspadai jadwal nyamuk ini menghisap darah. Biasanya nyamuk ini mengisap darah mulai siang Pukul : 09.00 sd 11.00 WIB dan 16.00 sd 17.00 WIB, katanya. (dede)
Dikutip dari : HARIAN SINAR KEADILAN, Edisi :073 Tahun 1, Jumat, 07 Desember 2007. Halaman 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar